BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Penyelenggaraan pendidikan selalu melibatkan dua
komponen di dalamnya, komponen itu adalah pendidik dan peserta didik. Dalam
penerapannya agar tujuan pendidikan dicapai dengan maksimal maka perlu adanya
pengorganisasian di dalamnya. Kelas menjadi salah satu cara untuk lebih
memudahkan dalam pengorganisasiannya. Kelas adalah semua tempat yang dapat
digunakan oleh pendidik dan peserta didik untuk melakukan pembelajaran yang
tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
Dalam sebuah kelas akan lebih mudah mengatur dan mengelola
komponen-komponen yang ada di dalamnya. Oleh karena itu perlu adanya manajemen
kelas sebagai acuan dalam pengelolaannya.
Manajemen kelas pada suatu instansi pendidikan cenderung
melibatkan pendidik. Karena dalam konsepnya manajemen kelas menitikberatkan
pada upaya pendidik dalam mengelola kelas. Sehingga dalam konsep manajemen
kelas, pendidik dituntut untuk kreatif
dan inovatif dalam pengelolaan kelasnya. Inovasi tersebut harus terus
digalakkan guna menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam
bidang pendidikan utamanya dalam lingkup kelas.
Berbicara tentang inovasi yang dilakukan pendidik,
pastinya pendidik harus sudah memahami tentang target yang akan dicapai. Tujuan
dari manajemen kelas tersebut harus benar-benar dipegang dengan dilengkapi
pemahaman komponen lain seperti fungsi dan prinsip dari manajemen kelas agar
terciptanya kelas yang kondusif. Oleh karena itu, manajemen kelas harus
dilakukan pendidik dengan memperhatikan berbagai aspek di dalamnya.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
yang dimaksud dengan Manajemen Kelas?
2.
Apa
saja tujuan dari Manajemen Kelas tersebut?
3.
Bagaimana
prinsip-prinsip dai Manajemen Kelas?
4.
Apa
fungsi dan kegunaan dari Manajemen Kelas?
C.
Tujuan
1.
Memahami
pengertian dan konsep Manajemen Kelas
2.
Mengetahui
tujuan-tujuan dari Manajemen kelas
3.
Memahami
prinsip-pinsip dari Manajemen Kelas
4.
Mampu
menjelaskan fungsi dan kegunaan Manajemen Kelas
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Manajemen Kelas
Istilah manajemen sudah begitu melekat pada masyarakat
dalam peradaban modern. Menurut Gunawan (2016:7) “manajemen adalah rangkaian
kegiatan atau tindakan yang dimaksud untuk menciptakan kondisi yang
memungkinkan berlangsungnya pembelajaran.” Sangat banyak substansi-substansi dari
manajemen tesebut. Salah satunya adalah manajemen kelas. Kelas merupakan tempat
melakukan kegiatan pembelajaran dalam sebuah instansi. Kelas memiliki suatu
kesatuan didalamnya, oleh karena itu kelas wajib diorganisir dan dikelola dengan
baik.
Jika dilihat dari pengertian manajemen dan kelas
diatas, dapat didefinisikan beberapa makna dari manajemen kelas. Nurabadi
(2016:1) menyatakan definisi dari manajemen kelas adalah sebagai berikut:
1.
Manajemen
kelas adalah seni atau praksis (praktek dan stategi) kerja dimana guru bekerja
secara individu, dengan atau melalui orang lain untuk mengoptimalkan sumber
daya kelas bagi penciptaan proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Di
sini, sumber daya kelas merupakan instrument, proses pembelajaran sebagai inti,
dan hasil belajar sebagai muaranya.
2.
Manajemen
kelas adalah proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang dilakukan oleh
guru, baik individual maupun dengan atau melalui orang lain untuk
mengoptimalkan proses pembelajaran.
3.
Manajemen
kelas adalah proses perencanaan, pengorganisasian, aktuasi, dan pengawasan yang
dilakukan oleh guru, baik individual maupun dengan atau melalui orang lain
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien, dengan cara
memanfaatkan segala sumber daya yang ada
Gunawan (2016:7) juga menjelaskan “manajemen kelas
adalah poses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan
kegiatan pembelajaran guru dengan segenap penggunaan sumber daya untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.”
Dalam pengertian lain, manajemen kelas diartikan
sebagai upaya pendidik dalam suatu lingkup kelas untuk mempertahankan
ketertiban dan keselarasan yang terjadi di dalam kelas tesebut. Pengertian ini
merujuk pada segala tindakan guru yang mengatur dan tindakan siswa yang harus
berkenan untuk tetap mematuhi peraturan-peraturan yang telah disepakati dengan
guru tersebut. Manajemen ini dilaksanakan oleh pendidik maupun oleh peserta
didik. Hal ini sangat bagus diterapkan agar terciptanya suatu pembelajaran
dalam ruangan yang efektif dan efisien.
B.
Tujuan
dan Kegunaan Manajemen Kelas.
Sebuah kegiatan manajemen pastilah memiliki tujuan
yang akan dicapai. Begitu pula dengan manajemen kelas yang juga memiliki
tujuan-tujuan dalam penerapannya. Diibaratkan kelas merupakan sebuah organisasi
yang berdiri atas dasar tujuan-tujuannya. Tanpa adanya tujuan-tujuan yang jelas
maka akan sulit dalam mencapai keefektifan dalam kelas tersebut.
Menurut Rusydie (2011) dinyatakan bahwa tujuan
manajemen kelas adalah :
1.
Memudahkan
kegiatan belajar bagi peserta didik.
Pendidik dituntut untuk mampu mewujudkan kelas yang
ideal bagi kegiatan belajar-mengajar. Kelas sebagai lingkungan belajar harus
mampu mendukung peserta didik dalam mengembangkan kemampuannya semaksimal
mungkin.
2.
Mengatasi
hambatan-hambatan yang menghalangi terwujudnya interaksi dalam kegiatan
belajar-mengajar.
Dengan manajemen kelas yang baik, berbagai hambatan
yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi dalam kegiatan belajar-mengajar
dapat diatasi dengan mudah. Sebagaimana kita ketahui, kegiatan belajar-mengajar
tidak selamanya berjalan dengan mulus sesuai dengan yang dihaapkan. Di dalam
pejalanannya, kerap muncul beberapa pesoalan, baik yang berasal dari pendidik,
peserta didik, maupun sarana belajar yang terdapat di dalam kelas. Itulah
sebabnya mengapa manajemen kelas diperlukan untuk mengatasi berbagai hambatan
tersebut.
3.
Mengatur
bebagai penggunaan fasilitas belajar.
Pada sebuah kelas yang ideal, di dalamnya harus
terdapat sarana atau fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar. Fasilitas
tesebut sangat urgent bagi peserta
didik guna mempermudah mereka dalam menguasai suatu materi. Tetapi adakalanya
penggunaan fasilitas yang semrawut dapat menyebabkan suasana kelas menjadi
tidak kondusif. Itulah sebabnya manajemen kelas diperlukan untuk mengatur
penggunaan fasilitas dengan baik sehingga hal itu dapat mendukung dan
memungkinkan peserta didik belajar sesuai dengan fasilitas yang ada.
4.
Membina
dan membimbing peserta didik sesuai dengan berbagai latar belakang sosial,
ekonomi, budaya, serta sifat-sifat individunya.
Karakter peserta didik di sebuah kelas sangatlah
beragam. Keberagaman tersebut tentu dapat menimbulkan berbagai persoalan. Jika pendidik
tidak mampu mengelolanya dengan baik, pada akhirnya hal itu dapat mengganggu
kegiatan belajar mengajar di kelas. Itulah sebab mengapa manajemen kelas
dibutuhkan guna membimbing peserta didik sesuai dengan berbagai latar belakang
sosial, ekonomi, budaya, serta sifat-sifat individu peserta didik.
5.
Membantu
peserta didik belajar dan bekerja sesuai dengan potensi dan kemampuan yang
dimilikinya.
Manajemen kelas pada dasarnya dapat menjadi sebuat
fasilitas bagi para peserta didik saat mereka belajar di kelas. Dengan
manajemen kelas yang baik, peserta didik dapat belajar sesuai dengan latar
belakang potensi dan kemampuan yang dimilikiinya.
6.
Menciptakan
suasana sosial uang baik dalam kelas.
Dengan terciptanya suasana sosial yang baik di dalam
kelas, maka kondisi itu dapat memberikan kepuasan, suasana disiplin,
perkembangan intelektual, emosional, sikap, serta apresiasi yang positif bagi
para peserta didik.
7.
Membantu
peserta didik agar dapat belajar dengan tertib.
Suasana kelas yang tertib adalah dambaan setiap guru.
Itulah sebabnya di sekolah terdapat tata tertib sekolah dan di kelas juga
biasanya terdapat tata tertib kelas. Tak jarang tata tertib tersebut hanya
ditempel di tembok kelas laksana hiasan dinding dan masih
saja
banyak peserta didik yang melanggarnya. Sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi
jika pendidik mampu mengelola kelas dengan baik. manajemen kelas ditujukan
untuk membantu para peserta didik belajar dengan tertib sehingga tujuan belajar
secara efektif dan efisien di dalam kelas dapat tercapai.
Selain
adanya tujuan dari manajemen kelas untuk tercapainya suasana kelas yang
kondusif, manajemen kelas juga memiliki kegunaan. Menurut Rachman (1998)
kegunaan manajemen kelas adalah
1.
Memberi
dan melengkapi fasilitas untuk segala macam tugas;
2.
Merencanakan,
yakni memikirkan dan menetapkan secara matang arah, tujuan dan tindakan
sekaligus mengkaji bebagai sumber daya dan metode atau teknik yang tepat;
3.
Mengorganisasikan,
yakni menentukan sumber daya dan mengembangkan kelompok kerja yang berisi orang
yang mampu membawa organisasi pada tujuan, menugaskan seseorang atau kelompok
orang dalam suatu tanggung jawab tugas dan fungsi tertentu, mendelegasikan
wewenang kepada individu yang berhubungan dengan keluasaan melaksanakan tugas;
4.
Memimpin,
yakni pemimpin harus memiliki sifat kepemimpinan dan kepribadian yang dapat
menjadi teladan; dan
5.
Mengendalikan,
yakni memastikan bahwa aktivitas sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang
direncanakan.
C.
Prinsip-prinsip
Manajemen Kelas
Pendidik merupakan unsur utama dalam pengelolaan
manajemen kelas. Peran pendidik disini adalah sangat penting karena guru yang
mengatur semua hal di kelas. Pendidik juga harus bisa meminimalisasi segala
masalah yang terjadi di dalam kelas. Oleh karena itu guru harus memahami apa
saja prinsip-prinsip dalam pengelolaan manajemen kelas. Djamarah (2006:185)
menyatakan prinsip-prinsip manajemen kelas sebagai berikut:
1.
Hangat
dan antusias
Fakta dilapangan menunjukkan bahwa peserta didik akan
senang mengikuti kegiatan belajar di kelas jika gurunya bersikap hangat dan
antusias pada mereka. Pelajaran yang dianggap sebagian orang sulit
pun
dapat menjadi lebih mudah bagi peserta didik apabila gurunya besikap hangat dan
antusias pada mereka. Hangat dalam konteks manajemen kelas adalah sikap penuh
kegembiraan dan penuh kasih sayang pada peserta didik. Sementara antusias dalam
konteks manajemen kelas adalah sikap bersemangat dalam kegiatan mengajar.
Sikap hangat akan sangat mungkin bisa dimunculkan
apabila seorang guru mau dan mampu menjalin ikatan emosional dengan peserta
didik. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk membangun ikatan
emosional antara guru dengan peserta didik, antara lain :
a.
Tidak
segan untuk menyapa peserta didik terlebih dahulu;
b.
Membiasakan
diri untuk berjabat tangan dengan peserta didik;
c.
Membuka
keran komunikasi dengan peserta didik;
d.
Memperlakukan
peserta didik sebagai manusia yang sederajat.
Kemudian,
untuk menumbuhkan sikap antusiasme pendidik terhadap peserta didik, seorang
pendidik harus memiliki kemampuan untuk memotivasi peserta didik.
2.
Tantangan
Setiap peserta didik sangat menyukai beberapa
tantangan yang mengusik asa ingin tahunya. Itulah sebabnya pendidik hendaknya
mampu memberikan tantangan yang dapat memancing semangat peserta didik dalam
mengikuti mata pelajarannya.
3.
Bervariasi
Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, variasi gaya
mengajar para pendidik sangatlah dibutuhkan karena dapat menghindari kejenuhan
dan kebosanan. Jika peserta didik sudah jenuh dan bosan, dapat dipastikan
jalannya transformasi pengetahuan dan transformasi nilai tidak dapat diterima
secara maksimal. Tentunya tidak ada seorang pendidik yang menginginkan peserta
didiknya mengalami kejenuhan atau kebosanan saat belajar dikelas. Untuk itulah
variasi gaya mengajar harus dikuasai oleh guru.
4.
Keluwesan
Keluwesan dalam kontek manajemen kelas merupakan
keluwesan perilaku pendidik untuk merubah metode mengajar sesuai dengan
kebutuhan peserta didik dan kondisi kelas untuk mencegah kemungkinan munculnya
gangguan belajar pada peserta didik serta untuk menciptakan iklim belajar mengajar
yang kondusif dan efektif.
5.
Penekanan
pada hal-hal yang positif
Pada dasarnya mengajar dan mendidik menekankan ada
hal-hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian peserta didik pada
hal-hal yang negatif. Penekanan pada hal-hal yang positif dapat dilakukan oleh
pendidik dengan memberikan penguatan yang positif dan kesadaan pendidik untuk
menghindari kesalahan yang dapat mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar.
6.
Penanaman
disiplin diri
Tujuan akhir dari kegiatan manajemen kelas adalah menjadikan
peserta didik dapat mengembangkan disiplin pada diri sendiri sehingga tercipta
iklim belajar yang kondusif dalam kelas. Itulah sebabnya pendidik diharapkan
dapat memotivasi peserta didiknya untuk melaksanakan disiplin diri dan menjadi
teladan dalam pengendalian diri serta pelaksanaan tanggung jawab.
D.
Fungsi
Manajemen Kelas
Gunawan (2016:31) menyatakan fungsi manajemen yang
dipandang perlu dilaksanakan seperti tertuang dalam Petunjuk Sekolah di Sekolah
Dasar adalah
1.
Perencanaan
Perencanaan dapat dipandang sebagai suatu proses penentuan
dan penyusunan rencana dan program-program kegiatan yang akan dilakukan pada
masa yang akan datang secara teradu dan sistematis berdasakan landasan,
prinsip-prinsip dasar dan data yang terkait serta menggunakan sumber-sumber
daya lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Perencanaan merupakan hal terpenting dari semua proses manajemen, karena tanpa
perencanaan proses manajemen lain yakni pengorganisasian, penggerakan dan
pengawasan, tidak akan dapat berjalan. Rencana
tersebut
hendaknya memiliki sifat-sifat, yakni: rencana harus jelas, rencana harus
realistis, dan rencana harus terpadu.
2.
Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah suatu proses yang menyangkut
perumusan dan rincian pekejaan dan tugas serta kegiatan yang berdasarkan
struktur organisasi formal kepada orang-orang yang memiliki kesanggupan dan
kemampuan melaksanakannya sebagai persyaratan bagi tercitanya kerjasama yang
harmonis dan optimal ke arah tercapainya tujuan secara efektif dan efisien.
Pengorganisasian ini meliputi langkah-langkah, yaitu: (1) mengidentifikasi
tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya; (2)
mengkaji kembali pekerjaan yang telah direncanakan dan merincinya menjadi
sejumlah tugas dan menjabakannya menjadi sejumlah kegiatan; (3) menentukan
personil yang memiliki kesanggupan dan kemampuan untuk melaksanakan tugas dan
kegiatan-kegiatan; (4) memberikan informasi yang jelas kepada pendidik tentang
tugas dan kegiatan yang haus dilaksanakannya, mengenai waktu dan tempatnya, serta
hubungan kerja dengan pendidik atau pihak lain yang terkait; dan (5)
mengupayakan sarana dan prasarana serta dana yang diperlukan dalam pelaksanaan
tugas-tugas dan kegiatan-kegiatan tesebut.
3.
Menggerakkan
Fungsi ini menyangkut upaya kepala sekolah untuk
memberikan pengaruh-pengaruh kegiatan yang dapat menyebabkan guru tergerak
untuk melaksanakan tugas dan kegiatannya secara besama-sama dalam rangka tujuan
pendidikan secara efektif dan efisien. Fungsi ini dilakukan oleh seorang kepala
sekolah, karena: (1) adanya kenyataan bahwa seseorang akan melakukan sesuatu
pekerjaan, tugas atau kegiatan apabila ia terdorong untuk memenuhi sesuatu
kebutuhan; dan (2) sesudah perencanaan dan pengorganisasian dilakukan, harus
ditindaklanjuti dengan pelaksanaan tugas. Fungsi ini perlu dilakukan sepanjang
proses pelaksanaan pekejaan dengan memperhatikan ragam dan tingkat kebutuhan
seseorang.
4.
Memberikan
arahan
Mengarahkan adalah fungsi manajemen yang behubungan
dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada
bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan
dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.
Fungsi ini menyangkut upaya kepala sekolah untuk memberikan informasi,
petunjuk, serta bimbingan kepada pendidik yang dipimpinnya agar terhindar dari
penyimpangan, kesulitan, atau kegagalan melaksanakan tugas.
5.
Pengkoordinasian
Fungsi ini menyangkut upaya sekolah untuk
menyelaraskan gerak langkah dan memelihara prinsip taat asas pada setiap dan
seluruh pendidik dalam melaksanakan semua tugas dan kegiatannya agar dapat
mencapai tujuan dan sasaran yang telah direncanakan. Hal ini dilakukan kepala
sekolah melalui pembinaan kejasama antarguru dan antara guru dengan pihak-pihak
luar.
6.
Pengawasan
Pengawasan
merupakan suatu poses untuk menerapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan,
menilainya, dan bila perlu mengoreksi dengan maksud supaya pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan rencana semula. Pengawasan adalah proses dalam
menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung
pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan
tersebut.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Manajemen kelas
merupakan upaya pendidik dalam mengoganisir kelas agar tercipta suasana
pembelajaran yang kondusif. Tujuan dari manajemen kelas adalah: (1) memudahkan
kegiatan belajar bagi peserta didik; (2) mengatasi hambatan yang menghalangi
terwujudnya interaksi dalam kegiatan belajar-mengajar; (3) mengatur berbagai
penggunaan fasilitas belajar; (4) membina dan membimbing peserta didik sesuai
dengan berbagai latar belakang sosial, ekonomi, budaya, serta sifat-sifat
individu peserta didik; (5) membantu peserta didik belajar dan bekerja sesuai
dengan potensi dan kemamuan yang dimilikinya; (6) menciptakan suasana sosial
yang baik di dalam kelas; dan (7) membantu peserta didik agar dapat belajar
dengan tertib. Dalam penerapan manajemen kelas, untuk meminimalisir masalah
gangguan dalam mengelola kelas pendidik dapat menggunakan prinsip-prinsip manajemen
kelas yaitu: hangat dan antusias, tantangan, bervariasi, keluwesan, penekanan
pada hal positif, dan penanaman disiplin diri. Segala bentuk konsep tersebut
harus dikelola pendidik untuk menciptakan keefektifan dalam pembelajaran.
Daftar
rujukan
Djamarah,
S.B. 2006. Stategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta
Gunawan, I.
2016. Manajemen Kelas. Malang: Universitas
Negeri Malang
Nurabadi, A.
2016. Manajemen Kelas Berbasis Peserta
Didik. Malang: Universitas Negeri Malang
Rahman, M.
1998. Manajemen Kelas. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Rusydie, S.
2011. Prinsip-prinsip Manajemen Kelas. Yogyakarta:
DIVA Press
Tidak ada komentar