Pada sistem
pembelajaran model Teacher Centered Learning, guru lebih banyak melakukan
kegiatan belajar-mengajar dengan bentuk ceramah (lecturing). Pada saat
mengikuti kuliah atau mendengarkan ceramah, siswa sebatas memahami sambil
membuat catatan, bagi yang merasa memerlukannya. Guru menjadi pusat peran dalam
pencapaian hasil pembelajaran dan seakan-akan menjadi satu-satunya sumber ilmu.
Model ini berarti memberikan informasi satu arah karena yang ingin dicapai
adalah bagaimana guru bisa mengajar dengan baik sehingga yang ada hanyalah
transfer pengetahuan. 
Pendekatan teacher
center dimana proses pembelajaran lebih berpusat pada guru hanya akan
membuat guru semakin cerdas tetapi siswa hanya memiliki pengalaman mendengar
paparan saja. Output yang dihasilkan oleh pendekatan belajar seperti
ini tidak lebih hanya menghasilkan siswa yang kurang mampu mengapresiasi ilmu
pengetahuan, takut berpendapat, tidak berani mencoba yang akhirnya cenderung
menjadi pelajaran yang pasif dan miskin kreativitas.
Pengertian Student
Center
Pengertian student
centered Learning  (SCL) adalah  proses pembelajaran yang
berpusat pada siswa (learner centered) diharapkan dapat mendorong siswa untuk
terlibat secara aktif dalam membangun pengetahuan, sikap dan perilaku. Melalui proses
pembelajaran yang keterlibatan siswa secara aktif, berarti guru tidak lagi
mengambil hak seorang peserta didik untuk belajar. Aktifitas siswa menjadi
penting ditekankan karena belajar itu pada hakikatnya adalah proses yang aktif
dimana siswa menggunakan pikirannya untuk membangun pemahaman (construcivism
approach).
Proses pembelajaran yang berpusat pada
siswa atau peserta didik, maka siswa memperoleh kesempatan dan fasilitas untuk
dapat membangun sendiri pengetahuannya sehingga mereka akan memperoleh
pemahaman yang mendalam yang pada akhirnya dapat meningkatkan mutu kualitas
siswa. Melalui penerapan pembelajaran yang berpusat pada siswa, maka siswa
diharapkan dapat berpartisipasi secara aktif, selalu ditantang untuk memiliki
daya kritis, mampu menganalisa dan dapat memecahkan masalahnya sendiri.
Perbedaan Teacher
Center Learning dan Student Center Learning
| 
TEACHER CENTER LEARNING (TCL) | 
STUDENT CENTER LEARNING (SCL) | 
| 
Berfokus pada guru | 
Berfokus pada siswa | 
| 
One Way Traffic | 
Two Way Traffic | 
| 
Guru sebagai sumber ilmu utama | 
Dosen sebagai fasilitator dan mitra
  pembelajaran | 
| 
Siswa diberi materi pelajaran oleh guru | 
Siswa bertanggung jawab atas
  pembelajarannya dan menciptakan kemitraan antara siswa dan guru | 
Kelebihan
dan Kekurangan Teacher Center Learning dan Student Center
Learning
| 
TEACHER CENTER LEARNING(TCL) | 
STUDENT CENTER LEARNING (SCL) | ||
| 
Kelebihan | 
Kekurangan | 
Kelebihan | 
Kekurangan | 
| 
Sejumlah besar informasi dapat diberikan
  dalam waktu singkat | 
Pengajar mengendalikan pengetahuan
  sepenuhnya, tidak ada partisipasi dari pembelajar | 
Siswa atau peserta didik akan dapat
  merasakan bahwa pembelajaran menjadi miliknya sendiri karena mahasiswa diberi
  kesempatan yang luas untuk berpartisipasi; | 
Sulit diimplementasikan pada kelas besar | 
| 
Informasi dapat diberikan ke sejumlah
  besar siswa | 
Terjadi komunikasi satu arah, tidak
  merangsang siswa untuk mengemukakan pendapatnya | 
Siswa memiliki motivasi yang kuat untuk
  mengikuti kegiatan pembelajaran; | 
Memerlukan waktu lebih banyak | 
| 
Pengajar mengendalikan sepenuhnya organisasi,
  bahan ajar, dan irama pembelajaran | 
Tidak kondusif terjadinya critical
  thinking | 
Tumbuhnya suasana demokratis dalam
  pembelajara sehingga akan terjadi dialog dan diskusi untuk saling
  belajar-membelajarkan di antara siswa; | 
Tidak efektif untuk semua jenis kurikulum | 
| 
Merupakan mimbar utama bagi pengajar
  dengan kualifikasi pakar | 
Mendorong pembelajaran pasif | 
Dapat menambah wawasan pikiran dan
  pengetahuan bagi guru   atau pendidik karena sesuatu yang dialami dan
  disampaikan siswa mungkin belum diketahui sebelumnya oleh guru. | 
Tidak cocok untuk siswa yang tidak
  terbiasa aktif, mandiri, dan demokratis | 
| 
Bila kuliah diberikan dengan baik,
  menimbulkan inspirasi dan stimulasi bagi siswa | 
Suasana tidak optimal untuk pembelajaran
  secara aktif dan mandiri | 
Mengaktifkan siswa | |
| 
Metode assessment cepat dan
  mudah | 
Mendorong siswa menguasai pengetahuan | ||
| 
Mengenalkan hubungan antara pengetahuan
  dan dunia nyata | |||
| 
Mendorong pembelajaran secara aktif dan
  berpikir kritis | |||
| 
Mengenalkan berbagai macam gaya belajar | |||
| 
Memperhatikan kebutuhan dan latar
  belakang pembelajar | |||
| 
Memberi kesempatan pengembangan berbagai
  strategiassessment | |||
Menurut saya
alasan TCL diubah menjadi SCL adalah karena dalam konsep TCL guru cenderung
menghabiskan waktu untuk mengumpulkan bahan ajar dan menyampaikannya secara
lisan tanpa adanya interakti atau pertukaran pendapat dengan peserta didik,
sehingga peserta didik hanya menerima transfer ilmu dari guru yang mereka
perhatikan. Padahal pada era global sekarang ini arus komunikasi sangat cepat
sehingga diperlukan keterampilan yang tinggi dalam meneima dan mengolah
informasi dalam berbagai bidang ilmu, SCL dianggap mampu menjadi salah satu
upaya untuk menghadapi tuntutan tersebut.

izin untuk digunakan sebagai jawaban ujian saya
BalasHapus